Tahukah Anda (4)

.

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 64, mungkin ada baiknya kita mengetahui sedikit sejarahnya. Saya juga kaget setelah membaca artikelnya. Menurut saya, masih banyak sobat yang belum mengetahui tentang sejarah ini. Mudah-mudahan berguna.

Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00, ternyata Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
Pating greges”, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi.
Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.
“Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya, masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai…

Walaupun sakit, dia masih berusaha untuk memproklamasikan kemerdekaaan Indonesia

Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nanti selama lebih dari tiga ratus tahun!

Mungkin karna situasi yang kurang mendukung

Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI. Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!

Menyedihkan sekali

Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar “orang Indonesia asli”. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum ada saat itu.
“Orang Indonesia asli” pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993)

Wah, saya baru tau tentang ini

Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.
Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

Kenapa bisa gitu yah?

Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam,13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak ada tempat.
Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang. Byuuur…

No Comment

Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota tempat Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang cukup untuk mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini, tidak ada “Jalan Soekarno-Hatta” di ibu kota Jakarta.
Bahkan, nama mereka tidak pernah diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa pun sampai 1985, ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama mereka.

Kejam

Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai tiga dalam kurun waktu relatif singkat. Antara 1945 dan 1948, Indonesia mempunyai 3 ibu kota, yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948) dan Bukittinggi (1948-1949).

Termasuk negara yang plin-plan kah?

Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal Soedirman, pada kenyatannya tidak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tidak pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan sekalipun!

Jaman sekarang malah berlomba-lomba dengan jabatan

Wayang ternyata memiliki simbol pembawa sial bagi rezim yang memerintah Indonesia. Betapa tidak, pada 1938-1939, Pemerintah Hindia Belanda melalui De Javasche Bank menerbitkan uang kertas seri wayang orang dan pada 1942, Hindia Belanda runtuh dikalahkan Jepang.
Pada 1943, Pemerintah Pendudukan Jepang menerbitkan uang kertas seri wayang Arjuna dan Gatotkoco dan 1945, Jepang terusir dari Indonesia oleh pihak Sekutu.
Pada 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan uang kertas baru seri wayang dengan pecahan Rp 1 dan Rp 2,5 dan 1965 menjadi awal keruntuhan pemerintahannya menyusul peristiwa G30S/PKI.

Mungkinkah ada pengaruh mistis?

Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai presiden pertama RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani sebuah dekret, melainkan memanggil tukang sate !!!
Itu dilakukannya dalam perjalanan pulang, setelah terpilih secara aklamasi sebagai presiden. Kebetulan di jalan bertemu seorang tukang sate bertelanjang dada dan nyeker (tidak memakai alas kaki).
“Sate ayam lima puluh tusuk!”, perintah Presiden Soekarno. Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah selokan yang kotor. Dan itulah, perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta pertama atas pengangkatannya sebagai pemimpin dari 70 juta jiwa lebih rakyat dari sebuah negara besar yang baru berusia satu hari.

Apakah presiden selanjutnya mau makan di dekat sebuah selokan yang kotor??

MERDEKA !!!

Jika ada yang ingin ditambahkan, mohon komentarnya.

Sumber : http://riyogarta.com

23 komentar:

Berry Devanda said...

sekarang kan udah banyak orang indonesia yang menjadi pejabat bro...sekarangkn udah 64 tahun merdeka...
nice post
sangat bermanfaat...

Animax said...

wahh emang negara indonesia dari dulu begitu, sampe sekarng juga begitu... para pejabat hanya memntingkan posisinya ajah.

aldrix said...

betul mas..
pokoke merdeka !!!!!!!
jayalah negaraku...
sukses selalu mas...

ane jg dah langganan nee artikelnya.. makasih yah!!

heryanto said...

itulah fotret negara kita

met ultah sob, mf baru mampir.

Ghustie Samosir said...

@ Berry Devanda :
Ya sob, dah banyak juga yang korupsi heheheh

@ Animax :
Mudah2an kalo kita jadi pejabat, gak kayak gitu yach sob :D

@ aldrix :
Makasih mas :)

@ heryanto :
Makasih sob, gpp saya juga maaf baru mampir di blog sob ;)

Hendra said...

Info yang bagus sekali. Saya malah semakin BANGGA dengan bangsa ini, karena mempunyai sejarah yang sedemikian UNIK yang mungkin tidak dimiliki bangsa lain di dunia ini. MERDEKA!

Ghustie Samosir said...

@ Hendra :
Betul mas, pasti unik banget :)

Unknown said...

Sob ada Award buat kamu sob diambil sob

http://muba-rock.blogspot.com/2009/08/limpahan-award-di-hut-kemerdekaan-ri.html

Tips Facebook said...

wajib bersyukur kita sudah tinggal menikmati kemerdekaan :)

zujoe said...

:)) lumayan historikal tuh dan lumayan lucu fakta-faktanya mwehehehehe...

Blog Download Gratis said...

wah itu info-info yang blm pernah saya denger tuh.. bener juga ya, blm ada nama jalan Soekarno-Hatta..

Ghustie Samosir said...

@ MUBAROK :
Makasih sob, nanti yach diposting awardnya :)

@ Tips Facebook :
Betul sob, sekarang dah bisa bebas ngeblog :p

@ zujoe :
Makasih komentarnya sob :)

@ Blog Download Gratis :
hehehhe, saya juga kaget pas pertama bacanya :)

aldrix said...

mampir lagi mas..
kangen sama blognya
dan menanti post terbaru ..
he22

Nur Rachmat said...

tetap harus bersyukur untuk kemerdekaan kita

torik said...

secuil dari bukti perjuangan untuk memerdekakan negeri ini. namun tidak sampai di situ untuk berjuang. terulah berjuang untuk negeri ini. karena harapan itu masih ada

Ghustie Samosir said...

@ aldrix :
Hehheeh, bisa aja nich sob :D

@ Nur Rachmat :
Betul sob, saya juga bersyukur kok untuk kemerdekaan ini :)

@ torik :
Keep the faith sob :D

fitri alifah said...

wah mas...setelah baca artikel nya mas, hehe...saya kok baru tau ya...unik
semoga indonesia sekarang lbh baik. tapi kok semakin banyak maslah ya. budaya kita yang banyak diklaim milik bangsa lain, jual pulau lah..
salam kenal ya mas

Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

Ghustie Samosir said...

@ fitri alifah :
Saya juga baru tau mbak baru2 ini hehehhe
yach, mungkin karna Indonesia terlalu bagus jadinya banyak yang ngiri :D
salam kenal juga :)

IMAM MEQELS said...

LUAR BIASA BANG GUSTIE,SATU PENGALAMAN DAN CERITA YANG MEMANG TAK PERNAH KITA DENGAR SEBAGAI GENERASI MUDA BANGSA KITA HARUSNYA PANTAS BERSYUKUR PADA APA YANG ELAH DI BERIKAN TUHAN PADA BANGSA KITA,SEKARANG TUGAS KITA BERSAMA UNTUK MENJAGA DAN MEMPERTAHANKAN NEGARA JUGA BANGSA KITA DARI SEGALA ANCAMAN,MAJU INDONESIAKU,MERDEKA BANGSAKU,MERDEKA,,MERDEKA.SALAM HANGAT

netmild said...

Aduh ternyata begitu ya...masih bingung ane tetentang kemerdekan indonesia bnayk misteri

Kenali Dan Kunjungi Objek Wisata Di Pandeglang said...

gile artikelnya mantab-mantab sob.....

Anonymous said...

Nice article...

Indonesia Page - All About Indonesia

KOje said...

mantap nih info-infonyaa...
membuka mata setiap wanga negara nih.. hehe
http://ekos06.student.ipb.ac.id

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Komentar apapun akan sangat berarti bagi blog ini :)
Petunjuk memberikan komentar :

Pilih "Name/URL" (URL boleh dikosongkan),
Pilih "Anonymous" jika tidak mempunyai website/blog,
Pilih yang lain juga boleh kok :)

 
HanyaInfo is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com